Ya'juj dan Ma'juj (Gog dan Magog) dalam Al-Qur'an dan Bible

Pemandangan close-up Gog dan Magog dan jam Gaunt di Royal Arcade di Melbourne Victoria Australia (Sumber Gambar : Weekendnotes.com)

KULIAHALISLAM.COM - Ya’juj dan Ma’juj adalah nama salah seorang anak dari Yafits bin Nuh AS. Sifat-sifat Ya’juj dan Ma’juj sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis ialah tidak fasih bicaranya, sipit matanya, kecil hidungnya, pirang (merah) rambutnya dan lebar dahinya.  

Berdasarkan riwayat-riwayat sahih mereka adalah kaum yang kuat dan kasar, buas, dan beringas dan karakter mereka selalu berbuat kerusakan di tengah-tengah manusia.

Ya’juj dan Ma’juj disebutkan dalam Alquran Surat Al-Kahfi ayat 83-99. Ya’juj dan Ma’juj membuat kerusakan di muka bumi, kemudian Zulqarnain atas kehendak Allah membuat dinding dari potongan-potongan besi yang dilelehkan di antara dua puncak gunung sehingga Ya’juj dan Ma’juj terkurung serta tidak dapat keluar dari dinding itu.

Dalam Kitab Kejadian, Magog adalah nama tokoh, tetapi Gog tidak disebutkan. Dalam Kitab Wahyu, Gog dan Magog adalah sebutan bagi kumpulan bangsa-bangsa. Pada masa  Kekaisaran Romawi, Gog dan Magog dihubung-hubungkan dengan legenda Gerbang Aleksander, yang konon didirikan Aleksander Agung untuk merintangi bangsa Gog dan Magog. 

Flavius Yosefus menyatakan Gog dan Magog merupakan  bangsa keturunan Magog bin Yafet bin Nuh, tokoh yang disebutkan pada bab 10 Kitab Kejadian. Di tangan para sastrawan Gereja Perdana, Gog dan Magog menjadi bangsa-bangsa akhir zaman yang pada abad pertengahan ditafsirkan sebagai bangsa Viking, bangsa Hun, bangsa Khazar, bangsa Mongol, bangsa Turani, kabilah-kabilah nomaden Erasia, maupun kesepuluh suku Israel yang hilang.

Kisah Gog dan Magog maupun legenda Gerbang Aleksander juga muncul dalam Roman Aleksander. Menurut salah satu versi Roman Aleksander, "Goth dan Magothi" adalah raja-raja pemimpin bangsa-bangsa najis yang dihalau Aleksander ke daerah di balik sebuah celah gunung. Aleksander kemudian menemboki celah gunung itu untuk mencegah mereka keluar dan menganiaya bangsa-bangsa lain. 

Zulqarnain menurut Tafsir Al-Qur’an Imam Mustafa al-Maraghi


Syekh Mustafa Al-Maraghi (Sumber Gambar : Bincang Syariah.com)

Sebagian besar ulama dan sejarawan berpendapat, bahwa Zulqarnain adalah Iskandar bin Fylbas ar-Rumi, murid Aristoteles yang filsafatnya tersebar di tengah-tengah umat Islam. 

Dia hidup sekitar tahun 300 S.M dan merupakan penduduk Macedonia yang memerangi Persia. Kemudian melanjutkan perjalanan ke India dan berperang di sana, selanjutnya memerintah Mesir dan membangun Iskandaria.

Bukti Zulqarnain adalah Iskandar yaitu sejarah belum pernah mengenal ada seorang Raja yang mengelilingi dunia, mengadakan perjalanan dari Timur sampai Barat.

Abu Raihan al-Biruni dalam bukunya “Al-Asar Al-Baqiyah ‘anil-Qurun Al-khaliyah” bahwa Iskandar berasal dari Himyar dan namanya adalah Abu Bakar bin Ifriqisy. Daulah Himyariyyah memerintah sejak 115 S.M sampai 552 M.

Misteri Tembok Dzulqarnain

Celah Dariyal, Pegunungan Kaukasus (Sumber Gambar : Kumparan)

Al-Syarif al-Idrisi dalam “Muzhat Al-Musytaq fi Ikhtiraq Al-Afaq” menjelaskan bahwa Khalifah Dinasti Abbasiyah di Irak, pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzulqarnain untuk memenjarakan tembok Ya’juj dan Ma’juj terbuka. 

Mimpi itu mendorongnya mengirim penjelajah muslim terkenal yaitu Ahmad ibn Fadlan ditemani 50 orang untuk mencari tahu tentang tembok itu, pada akhirnya setelah ia berjalan berbulan-bulan melewati Armenia, ia menemukan daerah luas bertanah hitam berbau tidak sedap, selama 10 hari ia melewati tempat itu. 

Film yang menceritakan Ahmad ibn Fadlan mengislamkan bangsa Viking (Sumber Gambar : Greatnesia.id)

Setelah berjalan lagi selama 6 hari, mereka mendapati wilayah berpenghuni yang lokasinya berada dibalik gunung tempat Ya’juj dan Ma’juj. Ia kemudian pergi ke gunung itu dan ia melihat pegunungan yang terpisah dan lembah yang ditutupi tembok berpintu besi yang dicor dengan cairan tembaga. 

Ia bersama penduduk setempat kemudian memukul pintu besi tersebut dan menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu, ternyata mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukan di balik pintu ada Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian ia mengumumkan menemukan tembok Ya'juj dan Ma'juj.

Abdulah Yusuf Ali dalam Tafsir The Holy Qur’an mengemukakan bahwa Ya’juj dan Ma’juj berada di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 KM dari sebelah Tenggara Bukhara, ada celah batu sempit di antara gunung-gunung batu. 

Tempat itu kini bernama Buzghol-Khana dalam bahasa Turki, nama Arabnya adalah Bab Al-Hadid, orang Persia menyebutnya Dar-I-Ahani, orang China menamakannya Tie Men Kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.

Pegunungan Kaukasus (Sumber Gambar :Liputan6.com)

Sebagian besar ulama dan sejarawan mengemukakan bahwa Tembok Dzulqarnain terletak di utara negara Georgia, selatan wilayah Rusia di bagian tengah Pegunungan Kaukasus. Sehingga tidak mengherankan jika lambang negara Georgia adalah matahari, bulan dan lima binang, kabarnya mirip lambang Zulqarnain. 

Negara Georgia (Sumber Gambar : Bbc.com)

Negara Georgia merupakan bagian wilayah kekuasaan Islam di bawah Khilafah Bani Ummayah. 

Celah Daryal (Sumber Gambar : Voa-Islam.com)

Kawasan ini lebih dikenal dengan Lorong Dariel dekat dengan sungai Terek, sejak tahun 1850 dijadikan akses rentara Rusia. Penulis Barat menyebut tembok Dzulqarnain tersebut sebagai Iron Gate of Alexander, Pillars, Gerbang Iberia.

Apakah Ya’juj dan Ma’juj telah keluar ?
Sebagian Ulama menyatakan bahwa saat ini Ya’juj dan Ma’juj masih berada dalam kerangkeng besi. Diantara dalilnya adalah : Allah Ta’ala berfirman: 

حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَٰذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ .

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata) ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim. (Q.S Al-Anbiya ayat 96-97).

Diriwayatkan dalam ash-Shahiihain dari Ummu Habibah binti Abi Sufyan, dari Zainab binti Jahsy Radhiyallahu anhuma, bahwasanya pada suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepadanya dengan kaget, beliau berkata: 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مِثْلُ هَذِهِ (وَحَلَّقَ بإِصْبَعِهِ اْلإِبْهَامَ والَّتِي تَلِيْهَا) فَقَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ: فَقُلْتُ: يَا رَسُـوْلَ اللهِ أََنُهْلِكُ وَفِيْنَا الصَّالِحُوْنَ؟ قَالَ: نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ. 

Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab karena kejelekan telah dekat, hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka seperti ini.” (Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih?’ Beliau menjawab,‘Ya,apabila kejelekan merajalela.’

Namun demikian, Syekh Nashir AS-Sa’di dalam Tafsir Karim Ar-Rahman menyatakan bahwa saat ini Ya’juj dan Ma’juj sudah keluar dan bangsa yang dimaksud sebagai Ya’juj dan Ma’juj adalah Amerika, Russia, Mongol, Korea, Jepang. 

Sementara itu Imam Mustafa al-Maraghi yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Al-Azhar, Mesir dalam Tafsir Qur’an Al-Maraghi Jilid 16 menyebutkan bahwa Ya’juj adalah Tartar dan Ma’juj adalah Mongol. 

Mereka berasal dari satu bapak yang bernama Turk dan bertempat tinggal di bagian Utara Asia. Negara mereka memanjang dari Tibet dan China sampai ke Laut Utara sampai negeri Turkistan. Mereka pernah muncul dengan pemimpinnya bernama Jengis Khan. 

Jengis Khan (Sumber Gambar : Kompasiana.com

Jengis Khan melakukan banyak kekejian yang belum pernah terdengar kekejian yang serupa dengannya. Masa demi masa lubang didinding tembok Dzulqarnain itu makin melebar sehingga akhirnya terbuka pada Abad ke-7 Hijriah.

Pada saat itu Sultan Khuwarazam dari Dinasti Saljuk membunuh dan merampok rakyat dari Jengis Khan yang datang ke negeri Bani Saljuk dan hal itu membuat Jengis Khan marah dan menulis surat kepada Sultan.

Mengapa kalian berani terhadap bangsaku, Apakah kalian inggin menggerakan bencana  yang tengah tidur ? ataukah kalian tidak pernah mendengar peringatan dari Nabi kalian “Hendaklah kalian mencegah orang kaya kalian dari berlaku bodoh dan menganiyaya orang yang lemah?

Dr. Shalah Al-Khalidi dalam bukunya “Min Qashasah As Sabiqin fi Al-Qur’an” menyatakan Ya’juj dan Ma’juj telah keluar selama beberapa periode, pada masa prasejarah, dimana mereka menyerang daratan China melalui gurun Ghobi, pada tahun 3000 SM mereka menyerang Kekaisaran China. 

Tembok Besar China (Sumber Gambar : Sangcahaya.com)

Pada masa ini, Kaisar China membangun Shin Huang Tie yaitu Tembok Besar China untuk menahan serangan Ya’juj dan Ma’juj.
Pada abad ke-4 Masehi, Ya’juj dan Ma’juj menyerang Eropa di bawah pimpinan mereka Attila dan pada abad ke-12 Masehi, mereka menyerang Dunia Islam dan menghancurkan Khilafah Bani Abbasiyah.

Bagaimana Ya’juj dan Ma’juj Dihancurkan ?

Ya’juj dan Ma’juj akan keluar kembali menjelang hari kiamat setelah Nabi Isa AS berhasil membunuh Dajjal di Palestina. Tidaklah Ya’juj dan Ma’juj mendatangi suatu negeri melainkan mereka menghancurkannya. 

Kemudian, Nabi Isa AS berdo'a kepada Allah untuk menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj. Lantas Allah mematikan Ya’juj dan Ma’juj sampai bumi berbau busuk karena bangkai mereka, kemudian Allah mengirimkan hujan yang membawa jasad-jasad mereka.

Jika ada pertanyaan, tanggapan silahkan berikan di kolom komentar

Sumber : 

  1. Alquran danHadis
  2. Tafsir Al-Maraghi karya Imam Mustafa al-Maraghi
  3. Inikah Al-Mahdi yang Dijanjikan ? karya Abu Ammar dan Abu Fatiah al-Adnani.
  4. Tafsir Ibnu Katsir.
  5. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Ummayah karya Prof. Abdussyafi’i Muhammad Abdul Lathif.
  6. Wikipedia. dll.

Rabiul Rahman Purba, S.H

Rabiul Rahman Purba, S.H (Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia, Pematangsiantar, Sumatera Utara dan penulis Artikel dan Kajian Pemikiran Islam, Filsafat, Ilmu Hukum, Sejarah, Sejarah Islam dan Pendidikan Islam, Politik )

3 Comments

  1. Mohon maaf tuan, tulisan tuan ini sangat bermanfaat, tp kenapa kesannya ya'juj dan ma'juj ini keluarnya dua kali. Di atas tuan menjelaskan pendapat ulama tentang keluarnya ya'juj dan ma'juj, pada poin akhir tuan menjelaskan ya'juj ma'juj keluar pada masa Nabi Isa yg telah melumpuhkan Dajjal, sepertinya ada ketidak singkronan disini, kalau mereka sudah keluar untuk yg pertama lantas siapa yg mengurung mereka setelah itu? Apakah masih Zulkarnain lg?...
    Maaf tuan butuh penjelasan lebih, terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Dalam tulisan di atas sebenarnya telah sya jelaskan, ada sebagian Ulama berpendapat Yajuj dan Ma'juj sebagahian telah keluar namun jika berdasarkan nash al qur'an dan al hadits, Yajuj dan Ma'juj belum keluar. Jadi sya berikan pilihan mau memilih pendapat yang menyatakan telah keluar silahkan dan yg memilih pendapat yajuj dan majuj belum keluar silahkan karena semuanya berdasarkan dalil.

      Delete
Previous Post Next Post

Iklan Post 2

نموذج الاتصال